ANAK HEBAT LAHIR DARI ORANG TUA HEBAT
********----********---******---********
Hello Mom....
Sudah mengkajikan ilmu ke anak hari ini?
Tentu sudah ya.
Sebagai Muslim, wajib bagi orang tua mengajarkan secara mendalam Ilmu Islam. Yahhh minimal basic nya lah.
Buakankah agama sebagai pedoman hidup manusia?
Dalam Islam diajarkan apa itu akkidah dan akhlak. Namun tidak menutup kemungkinan ada kesalahpahaman dalam mentransfer pengetahuan- pengetahuannya. Dampaknya pada pemahaman dan pola kehidupan. Gampang saja begini. Orang tua yang mengajarkan cara hidup religious, mereka menjadi Agamis. Orang tua yang berjiwa sosial tinggi mereka akan memiliki sensitifitas lebih pada lingkungannya.
Begitu juga orang tua yang mengajarkan keduniawian, mereka tumbuh dengan matrealistis. Orang tua yang mengajarkan non toleran, mereka penuh kontradiktif. Orang tua yang kriminil, potensi bertindak kriminalitas lebih besar.
KECUALI setelah dewasa mereka mau mengkaji ulang pembiasaan-pembiasaan yang didapatnya.
Maka berusahalah mengajarkan keseimbangan pada anak. Bagi seorang ibu, mulailah merealisasikannya. Bagi calon ibu, persiapkan diri dengan matang. Caranya adalah BELAJAR. Sebab perlu dipahami, anak memiliki dua type yaitu berkah dan fitnah. Apapun typenya, anak adalah rizki yang luar biasa dari Allah. Karena hakikatnya perilaku baik atau buruk itu relatif. Jadi bagaimana sikap seorang ibu, menjadi sangat penting.
Anak hebat lahir dari orang tua yang hebat.
Dan yang bisa mengajarkan tentang kehebatan adalah keajaiban ilmu-ilmu Tuhan dalam kitab suciNya.
Penanaman Ilmu Agama yang tepat, menjadi sebuah pengendali perilaku manusia pada akhirnya. Seorang anak berbasic Agama, lebih berfikir jauh ketimbang yang menyepelekannya. Jika mereka sama-sama melakukan kejahatan, durasi kesadarannya akan berbeda juga. Anak dengan Agama yang baik, akan berfikir sebelum bertindak atau lebih cepat menyadari kesalahan kemudian memperbaikinya. Begitu sebaliknya.
Jangan menyerahkan sepenuhnya pada Islamic boarding school dan lepas tanggungjawab begitu saja, karena tanpa ditunjang dengan lingkungan dan pembiasaan positif dirumah, mereka hanya akan mengambil pengetahuan tanpa nilai-nilai. Sebab, mereka cenderung menyesuaikan diri pada lingkungan yang diciptakan orang tuanya.
"Anak-anakmu akan mencontoh siapa dirimu melalui perilakumu, bukan nasehatmu" kata Wayne Dyer seorang penulis dan pembicara inspirational international di bidang pengembangan diri.
Jadi jelas, peran orang tua lebih utama dari lembaga manapun. Dari sini kita bisa simpulkan bahwa "ummi madrosatil ula" memang iya. Sumber pendidikan anak adalah ibu. Maka terutama laki-laki, pertimbangkan dengan matang madrasah pribadi anak-anakmu. Memilih wanita yang dekat dengan ilmu akan meminimalisir kegagalan serta penyesalan dalam rumah tangga.
Kita memang bukan orang tua yang sempurna. Tapi paling tidak anak-anak tahu kemana arah mereka lari dalam berkeluh kesah dan berbagi kisah. Tumpuan bijak yang selalu memberi kenyamanan dan ketenangan.
Menjadi apa yang anak butuhkan itu PENTING!!.
Sudah mengkajikan ilmu ke anak hari ini?
Tentu sudah ya.
Sebagai Muslim, wajib bagi orang tua mengajarkan secara mendalam Ilmu Islam. Yahhh minimal basic nya lah.
Buakankah agama sebagai pedoman hidup manusia?
Dalam Islam diajarkan apa itu akkidah dan akhlak. Namun tidak menutup kemungkinan ada kesalahpahaman dalam mentransfer pengetahuan- pengetahuannya. Dampaknya pada pemahaman dan pola kehidupan. Gampang saja begini. Orang tua yang mengajarkan cara hidup religious, mereka menjadi Agamis. Orang tua yang berjiwa sosial tinggi mereka akan memiliki sensitifitas lebih pada lingkungannya.
Begitu juga orang tua yang mengajarkan keduniawian, mereka tumbuh dengan matrealistis. Orang tua yang mengajarkan non toleran, mereka penuh kontradiktif. Orang tua yang kriminil, potensi bertindak kriminalitas lebih besar.
KECUALI setelah dewasa mereka mau mengkaji ulang pembiasaan-pembiasaan yang didapatnya.
Maka berusahalah mengajarkan keseimbangan pada anak. Bagi seorang ibu, mulailah merealisasikannya. Bagi calon ibu, persiapkan diri dengan matang. Caranya adalah BELAJAR. Sebab perlu dipahami, anak memiliki dua type yaitu berkah dan fitnah. Apapun typenya, anak adalah rizki yang luar biasa dari Allah. Karena hakikatnya perilaku baik atau buruk itu relatif. Jadi bagaimana sikap seorang ibu, menjadi sangat penting.
Anak hebat lahir dari orang tua yang hebat.
Dan yang bisa mengajarkan tentang kehebatan adalah keajaiban ilmu-ilmu Tuhan dalam kitab suciNya.
Penanaman Ilmu Agama yang tepat, menjadi sebuah pengendali perilaku manusia pada akhirnya. Seorang anak berbasic Agama, lebih berfikir jauh ketimbang yang menyepelekannya. Jika mereka sama-sama melakukan kejahatan, durasi kesadarannya akan berbeda juga. Anak dengan Agama yang baik, akan berfikir sebelum bertindak atau lebih cepat menyadari kesalahan kemudian memperbaikinya. Begitu sebaliknya.
Jangan menyerahkan sepenuhnya pada Islamic boarding school dan lepas tanggungjawab begitu saja, karena tanpa ditunjang dengan lingkungan dan pembiasaan positif dirumah, mereka hanya akan mengambil pengetahuan tanpa nilai-nilai. Sebab, mereka cenderung menyesuaikan diri pada lingkungan yang diciptakan orang tuanya.
"Anak-anakmu akan mencontoh siapa dirimu melalui perilakumu, bukan nasehatmu" kata Wayne Dyer seorang penulis dan pembicara inspirational international di bidang pengembangan diri.
Jadi jelas, peran orang tua lebih utama dari lembaga manapun. Dari sini kita bisa simpulkan bahwa "ummi madrosatil ula" memang iya. Sumber pendidikan anak adalah ibu. Maka terutama laki-laki, pertimbangkan dengan matang madrasah pribadi anak-anakmu. Memilih wanita yang dekat dengan ilmu akan meminimalisir kegagalan serta penyesalan dalam rumah tangga.
Kita memang bukan orang tua yang sempurna. Tapi paling tidak anak-anak tahu kemana arah mereka lari dalam berkeluh kesah dan berbagi kisah. Tumpuan bijak yang selalu memberi kenyamanan dan ketenangan.
Menjadi apa yang anak butuhkan itu PENTING!!.
Komentar