Ha ha ha. Sebelumnya tertawai aku dulu yang telah berani menuliskan "kehijrahan" dalam keadaan tidak karuan. Entah Akan menjadi lucu atau memalukan, aku tidak peduli. Aku hanya ingin beromong kosong ria saja sebentar. Aku sendiri tidak tahu imajinasi apa yang tiba-tiba masuk saat mendongak ke ventilasi atap. Terrekam sekelebat metamorfosaku dari awal smester sampai kini. Aku sempat menjadi orang lain rupanya. Aku memaksakan diri untuk mengukung kebebasanku dengan syari'at ketat, sampai akhirnya aku benar-benar paham bahwa Islamku adalah Agama kemudahan. Aku sendiri yang mempersempit pengetahuan Tuhan dengan lingkaran berfikirku. Aku sempat dirundung ketakutan jika akan berbuat banyak hal. Seolah Tuhan bukanlah maha pemurah lagi maha pemaaf. Saat aku berkata-kata, aku khawatir suaraku menjadi syahwat. Saat melupakan kaos kaki, aku sudah mengumbar aurat. Masih banyak hal lain yang membuat dosa mengincarku dari jauh dan seolah menunggu kel...