Aku tahu rasanya hutang budi. Akan ada orang yang tidak percaya wanita liar sepertiku terjerat hutang budi. Hendar orangnya. Lelaki berutal yang pekerjaannya membebaskan diri dari kerumitan. Persis sepertiku. Apa yang bisa didapat darinya kecuali kesenangan? Banyak orang bilang dia tidak punya masa depan. Apa namanya jika bukan berutal?. Oh tapi tidak. Dia tidak seberutal suamiku. Aku tahu jelas sekejam apa suamiku memisahkan aku dengan keluarga dan kekasihku. Hendar. Seandainya, tulang belakang ayahku tidak patah, tidak akan dibawa ke Rumah Sakit biadab, milik orang-orang laknat itu. Seandainya perjanjian ini tidak bermaterai, aku tidak akan tersentuh kekejian. Namun sudahlah! Aku rela dijual demi kesehatannya kembali. Ibuku tidak juga bisa berkutik. Semua hanya demi Ayah. Diwilayah ini aku sudah bukan yang dulu lagi. Bahkan jika Hendar tah...